About

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 18 April 2013

TIPS MENJAGA KESEHATAN MATA

Mata adalah salah satu organ terpenting pada manusia, terlalu lama menonton tv, menatap komputer atau aktivitas lainnya yang bisa membuat mata lelah akan menyebabkan fungsi mata menjadi menurun.
1. Asupan Nutrisi harus lengkap

Fungsi mata sebagai alat penglihatan akan lebih baik jika diberi asupan nutrisi yang cukup dan seimbang, protein, vitamin dan mineral setiap harinya yang banyak terdapat dalam sayuran dan buah-buahan. Bayam, wortel dan tomat adalah beberapa jenis sayuran yang baik dikonsumsi.

2. Kurangi kebiasaan buruk

Kebiasaan buruk seperti menonton tv terlalu dekat, berada didepan komputer terlalu lama dan menatap layar handphone dalam kondisi gelap akan mempengaruhi kerja mata, sebab mata akan kelelahan dan fungsinya kian menurun dalam jangka panjang.

3. Kurangi banyak minum air putih di Pagi hari

Minum air putih mungkin baik bagi kesehatan, tapi jika terlalu banyak minum air putih di pagi hari akan meningkatkan resiko penyakit Glaukoma pada mata. sebaiknya jika meminum air putih di pagi hari jangan sekaligus minumlah secara perlahan.

4. Hindari Eyeliner

Untuk menjaga kesehatan mata, Ada baiknya anda berhati-hati saat menggunakan produk eyeliner, eyeliner bisa yang anda gunakan bisa saja tidak higienis, maka dari itu selalu bersihkan peralatan make up anda sebelum menggunakannya. untuk penggunaan eyeliner sebaiknya hanya gunakan diluar garis mata dan bukan didalam.

5. Bersihkan mata jangan dengan air biasa

penggunaan air biasa untuk membersihkan mata dapat menyebabkan masuknya bakteri dan kuman atau kotoran pada mata, maka dari itu sebaiknya gunakan pembersih mata yang dianjurkan dokter mata.





Mengenai makan yang banyak mengandung vitamin untuk mata, berikut ini ada beberapa jenis makanan yang bisa menjadi pilihan Anda sebagai sumber vitamin untuk mata Anda. Selain mengkonsumsi makanan ini, Anda juga harus sering-sering konsultasi kesehatan mata Anda secara rutin kepada dokter. Karena dengan mengetahui gejala penyakit mata yang Anda alami, Anda bisa mencegahnya agar tidak semakin parah.

  Dibawah ini ada beberapa cara menjaga kesehatan mata secara alami :

1.Wortel
Siapa yang tidak tahu Wortel? Keterlaluan! :D Saya yakin Anda sudah tahu mengenai tanaman yang satu ini, karena hampir setiap orang pernah makan tanaman ini. Selain sebagai makanan kelinci, ternyata wortel sangat baik sebagi vitamin untuk mata karena banyak mengandung betakaroten. Dimana beta karoten akan di olah tubuh menjadi Vitamin A yang sangat baik untuk mata.

2.Tomat
Kalau buah yang satu ini saya yakin Anda juga sudah tidak asing karena buah ini banyak di jual di pasar maupun di warung-warung. Selain kaya akan Vitamin C, buah tomat juga kaya akan Vitamin A yang sangat cocok untuk kesehatan mata manusia. Jadi tidak ada alasan bagi Anda untuk tidak mengkonsumsi buah yang satu ini, apa lagi harganya cukup murah dan mudah ditemukan dimana-mana.

3.Telur
Telur tidak hanya kaya akan Vitamin B12 dan juga Vitamin D, tapi juga kaya akan Vitamin A yang sangat baik untuk kesehatan mata manusia. Kandungan Lutein dan zeaxanthin yang terdapat dalam putih telur dipercaya dapat mencegah penyakit katarak. Telur juga merupakan salah satu jenis makan yang sangat mudah ditemukan dimana-mana dan memiliki rasa yang enak.

4.CoklatHitam
Bagi Anda yang tidak menyukai wortel, Anda bisa menggantinya dengan coklat hitam karena coklat hitam dipercaya dapat melindungi mata dari kebutaan berkat adanya Flavonoid yang berfungsi melindungi pembuluh darah mata
 
5.SayurBayem
Daunnya hijau dan memiliki rasa yang enak, itulah bayem yang menjadi sumber kekuatan Popay sang pelaut dalam film kartun. Okey, kita kembali ke manfaat yang di dapat dari bayem untuk kesehatan mata. Seperti diketahui bahwa bayem juga kaya akan Vitamin A yang sangat baik untuk kesehatan mata manusia. Itu berkat adanya kandungan Lutein dan Zeaxanthin yang sangat di butuhkan oleh mata

Selain mengkonsumsi makan yang banyak mengandung Vitamin A, memelihara kesehatan mata dan konsultasi kesehatan mata ke dokter mata merupakan salah satu cara menjaga kesehatan mata agar tetap sehat. Itulah sedikit tips menjaga kesehatan mata agar mata selalu sehat hingga tua sekalipun. 

Diunduh dari : http://www.infonakke.com/2013/04/tips-menjaga-kesehatan-mata.html#ixzz2QnhBqoQX


Konsep Sehat dan Sakit

SEHAT DAN SAKIT
Kita sebagai makhluk hidup tetntunya selalu mengharapkan agar tubuh dan jiwa kita selalu dalam keadaan sehat. Tetapi tak dapat dipungkiri bahwa selama kita hidup pasti kita juga pernah merasakan sakit atau bahkan menderita suatu penyakit. Untuk itu tentu saja kita akan berusaha agar terhindar dari berbagai macam penyakit.
Sebelum membahas tentang penyakit, terlebih dulu akan membahas tentang “SEHAT DAN SAKIT”. “SEHAT” merupakan suatu keadaan dimana fisik,mental dan sosial kita dalam keadaan sempurna, maksutnya keadaan tersebut tidak sakit atau tidak cacat. Sedangkan “SAKIT” yaitu suatu keadaan dimana fisik, mental, dan sosial kita terganggu.
SEHAT dalam arti positif yaitu ketika seseorang diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan kemampuannya dalam mencapai kondisi sehat.
SEHAT  dapat dibedakan dalam beberapa aspek, antara lain:
1.    SEHAT FISIK
2.    SEHAT MENTAL
3.    SEHAT SOSIAL

SEHAT tidak dapat diartikan sebagai sesuatu yang statis menetap pada suatu kondisi tetapi harus dipandang sebagai suatu keadaan yang dinamis. Kondisi sehat bervariasi dari sehat sempurna sampai ketitik rendah yaitu keadaan kritis.
Penyakit yaitu suatu keadaan dari badan atau organ dimana fungsinya terganggu dan menyebabkan ketidaknyamanan.
Penyakit dianggap sebagai gangguan penyesuaian dari organisme tubuh manusia dengan lingkungannya (lingkungan fisik, mental, sosiokultural,dll)
Mengingat lingkungan yang luas maka penyakit tidak saja sebagai penyimpangan  fisik melainkan juga penyimpangan  sosial,perilaku,kultural.
Ada beberapa faktor yang memicu timbulnya suatu penyakit, yaitu:
1.    FAKTOR INTERN
Faktor yang berasal dari dalam tubuh kita sendiri.
2.    FAKTOR EKSTEREN
 Faktor yang berasal dari luar tubuh kita contohmya LINGKUNGAN. Lingkungan sangat berpengaruh terhadap penyakit.  Lingkungan mempunyai definisi yaitu himpunan dari semua kondisi luar yang berpengaruh pada kehidupan dan perkembangan suatu organisme.
Untuk itu alangkah baiknya apabila kita semua selalu menjaga ingkungan kita dalam keadaan bersih dan nyaman untuk mengurangi faktor terjangkit dari suatu penyakit. Selain itu kita harus biasa menjaga pola makan kita, olahraga teratur serta meminta kepada YANG KUASA agar selalu diberi kesehatan baik fisik,mental, dan sosial.




SUMBER : http://sely-biru.blogspot.com/2010/08/konsep-sehat-sakit.html



Sabtu, 13 April 2013

TIPS MERAWAT KECANTIKAN

Wajah Cantik - Dalam literatur kedokteran, kulit wajah merupakan jaringan kulit yang paling sensitif di antara jaringan kulit lainnya pada tubuh manusia. Kulit yang menjadi organ tubuh paling mudah dilihat ini terdiri atas 3 lapisan : epidermis, dermis dan hypodermis.

Epidermis yang merupakan lapisan terluar ternyata memiliki 5-6 lapisan, dimana problem kulit berada pada stratum brasale paling bawah dan lapisan epidermis. Agar pada lapisan ini noda tidak terlalu kentara, misalnya bekas jerawat, tunggulah jerawat hingga matang. Sedang pada kulit berminyak jika hal ini tetap dilakukan maka erosi kulit bertambah lebar disamping karena lubang pori-porinya juga sudah besar.

Meski jenis kulit dibedakan antaranya berminyak, kering dan normal, namun faktor hormon, lingkungan, dan individu, juga ikut mempengaruhi. Dr. Magdalena Tan, seorang konsultan kosmetik menjelaskan, bahwa untuk mendapatkan kulit cantik tidak bisa berdasarkan satu faktor saja akan tetapi juga yang berasal dari dalam dan luar tubuh turut ambil peranan.

Dilema yang dialami wanita dengan jenis kulit berminyak umumnya adalah timbulnya jerawat akibat banyaknya kelenjar minyak yang diproduksi oleh hormon endrogen. Disisi lain, kelenjar minyak justru malah membuat wajah awet muda. Meski demikian produksi hormon tersebut dapat diatur seiring dengan jenis makanan yang kita konsumsi serta perubahan usia.

Jenis makanan yang berlemak dan berminyak turut berperan dalam meningkatnya kadar minyak, namun pada usia dewasa muda (sekitar 25 tahunan) hormon endrogen akan berkurang dalam bekerja, ungkap Dr. Magdalena.

Faktor lingkungan yang turut mempengaruhi kondisi kulit berupa sinar matahari, polusi udara dan modernisasi (AC). Dampak dari sinar matahari bisa membuat flek atau bintik-bintik hitam (dermarosis seboroick) pada wajah.

Sedang pengaruh modernisasi berupa pemakaian AC yang terus-menerus tak dapat dipungkiri berakibat pada kekeringan kulit, dengan mengubah kadar kelenjar minyak. Kulit berminyak, jamur, dan serangga juga bisa menyebabkan kerusakan kulit. Sedang pada faktor individu yang mempengaruhi terutama kebiasaan buruk seperti malas mandi, atau malas membersihkan wajah.

Mengenal Kulit Kita
Kata orang jenis kulit normal adalah yang paling sempurna. Padahal bila kita tak tahu trik perawatannya, juga tetap rentan kena jerawat. Bila Anda berpikiran kulit berminyak dapat dibersihkan dengan pembersih dan penyegar untuk jenis kulit kering dengan maksud kulit ikut kering atau minimal kadar minyak berkurang, maka pemikiran tersebut salah besar. Yang benar adalah, gunakan pembersih wajah khusus kulit berminyak sebagai perawatan sehari-hari untuk kulit berminyak yang memang berfungsi mengurangi dan mengontrol kelebihan kadar minyak.

Tahukah Anda, bahwa sebenarnya masalah kulit tidak melulu terletak pada cara-cara membersihkan wajah yang dapat menangkal jerawat dengan ampuh, problem lain yang dialami berupa pembesaran pori, pigmentasi, dan kelesuhan wajah. Namun yang jelas pembesaran pori merupakan konsekuensi meskipun saat ini terdapat obat yang bisa mengecilkan pori meski tidak sempurna.

Pada jenis kulit kering memang tidak menimbulkan jerawat namun bila tidak dirawat sejak awal maka masalah kerutan atau penuaan dini tak dapat dihindari, apalagi masalah pigmentasi serta kelesuhan wajah dapat terjadi pula. Makanya kulit membutuhkan perlindung-an sehingga pemberian vitamin atau pelindung khusus sangat perlu dilakukan agar wajah senantiasa sehat dan segar.

Anda memiliki kulit normal yang merupakan dambaan tiap orang? Kulit jenis ini jarang memiliki masalah dengan jerawat karena berminyak tidak, kering pun juga tidak, sehingga penuaan dini bukan ancaman.

Jika sudah mendapatkan kulit normal maka hal selanjutnya hanya berupa perawatan rutin dan jangan terlalu tergiur dengan produk kecantikan yang menjanjikan ini dan itu.

Efek Alat Kontrasepsi
Jaringan kulit yang sangat sensitif dan tipis antara lain kelopak mata, bibir, kulit muka serta leher, maka perawatannya pun harus extra hati-hati. Jenis pembersih yang aman untuk dipakai diantaranya sabun, pembersih, penyegar dan vitamin. Pada kelopak mata dan bibir tetap harus dibersihkan agar terlihat jernih dan segar, yang diperlukan disini hanyalah air hangat atau vitamin dan jangan menggunakan cleanser karena terlalu keras, jelas Dr. Magdalena lebih lanjut.

Selain cara pembersihan yang termasuk faktor luar, problem yang timbul pada wajah biasanya jerawat, pigmentasi karena pengaruh alat kontrasepsi KB seperti pil, suntik, susuk atau bahkan sinar matahari, kelesuhan wajah, kusam dan kasar (lesitude). Dampak dari penggunaan alat KB dapat berupa bintik coklat/hitam atau bahkan timbul jerawat.

Hilangnya jerawat setelah usia dewasa muda tapi jika setelah itu masih ada, besar kemungkinan karena faktor hormon atau genetic, paparnya seraya menambahkan jerawat mungkin saja terjadi akibat penggunaan pembersih yang tidak sesuai jenis kulit wajah.

Jenis kulit berminyak umumnya merupakan jenis kulit yang paling sering bermasalah. Pada kulit jenis ini jerawat sering terjadi sebab lubang pori-pori membesar karena sering mengeluarkan kelenjar minyak, akibatnya pori-pori tertutup oleh minyak, debu atau kotoran lainnya

Pilih Kosmetik Teruji
Bagi wanita memakai kosmetik merupakan keharusan, namun meski kosmetik sudah menjadi bagian dalam diri wanita sedikit sekali hal-hal yang harusnya diketahui oleh kaum wanita. Seperti cara membeli produk kecantikan yang aman atau cara menguji kosmetik.

Dari sekian kosmetik yang ditawarkan ada baiknya Anda memakai produk yang khusus untuk daerah tropis, apalagi jenis kosmetik khusus daerah tropis memang telah melakukan riset sebelumnya sehingga kegagalan pada kulit persentasenya sangat kecil karena memang dibuat khusus untuk kulit tropis diantaranya orang Asia yang jelas berbeda dengan kulit orang non tropis (Eropa). Atau carilah produk yang telah melakukan uji cleanis kedokteran. Tidak banyak memang produk yang telah melakukannya namun demikian produk seperti itu bisa dijamin keamanannya.

Apabila Anda ingin mencoba suatu produk, saran Dr. Magdalena, cobalah kosmetik itu pada cuping telinga dan lengan bagian dalam. Daerah itu memiliki sensitivitas yang sama dengan kulit wajah. Bila ingin mengetahui reaksinya bisa dilihat setelah 48 jam, tukasnya. Bila menimbulkan gatal-gatal atau kulit wajah memerah, maka telah terjadi iritasi. Untuk amannya istirahatkan selama 2 minggu setelah itu baru Anda bisa mengetahui reaksi kosmetik baru tersebut secara sempurna.

Berawal Dari Perawatan
Perawatan kulit bagi seorang wanita harus dimulai sejak remaja, kira-kira usia 15 tahun. Setelah kita tahu kapan sudah harus merawat, langkah selanjutnya adalah mengenali secara benar jenis kulit dan jangan mengganti cleanser selain sesuai jenis kulit. Bagi wajah bermasalah, pengobatan harus sejalan dengan perawatan, tidak boleh jalan sendiri.

Kulit mengalami regenarasi setiap 2-3 minggu sekali atau setelah 14 hari, maka ada baiknya setiap bulan muka juga di-facial atau lebih tepatnya pada saat regenerasi. Untuk kulit berminyak bisa 2 minggu sekali. Selain berfungsi untuk mengangkat kulit mati yang tidak bisa lepas begitu saja, juga membersihkan kororan secara sempurna.

Facial yang terdiri atas pembersih, massage, pilling, dan masker benar-benar sangat berguna. Pilling berfungsi untuk membuka pori sehingga mudah mengeluarkan kotoran termasuk pada jerawat yang belum matang/komedo. Sedangkan membuat wajah terlihat kencang dan peredaran darah lancar adalah kegunaan masker. Oleh karenanya, memakai rutin 2 minggu sekali jelas sangat bagus di samping menunjang kecantikan.

sumber : http://dokter-kecantikan.com/blog/tips-merawat-kulit-wajah/

 

Jumat, 12 April 2013

JANTUNG KORONER

* Jantung koroner: Pengertian
Penyakit jantung koroner adalah suatu manifestasi khusus dan arterosclerosis yang terjadi pada arteri koroner. Suatu plak terbentuk pada percabangan arteri yang mengarah ke arterion kiri, arteri koronaria kanan dan meski mungkin namun jarang terjadi pada arteri sirkomflex. Askep jantung koroner yang diterbitkan para ahli, darah yang mengarah ke distal dapat mengalami obstruksi, baik itu secara permanen maupun sementara, yang tidak lain disebabkan oleh terakumulasinya plaque. Penyempitan atau penyumbatan yang terjadi, sering kali disertai rasa nyeri.
Askep jantung koroner menemukan bahwa ada beberapa penyebab terjadinya penyakit jantung koroner, salah satunya adalah kebiasaan memakan makanan berlemak jenuh tinggi. Agar lemak yang masuk ke dalam tubuh mudah diserap atau masuk ke dalam peredaran darah dan diserap tubuh, maka bentuknya harus diubah menjadi gliserol oleh enzim lipase. Sisa lemak kemudian disimpan di metabolisme dan hati pembentuk asam empedu yang akan mencerna lemak, yang berarti akan semakin meningkat pula jumlah kolesterol dalam darah. Askep jantung koroner menyebut bahwa terjadinya penumpukan menyebabkan penebalan pembuluh nadi koroner.

* Jantung koroner: Penyebab
Askep jantung koroner menyebut bahwa beberapa factor resiko yang berkaitan langsung dengan penyakit jantung koroner dapat digolongkan sebagai berikut:

1. sifat pribadi arterogenik
Askep jantung koroner menjelaskan bahwa sifat ini mencakup tekanan darah, lipid darah serat diabetes mellitus. Faktor – factor tersebut berperan besar dalam menentukan kecepatan artero-genensis.
2. Kebiasaan hidup
Askep jantung koroner menyebut bahwa gaya hidup yang mempredisposisi seseorang ke penyakit ini adalah diet yang terlalu kaya dengan lemak jenuh, kolesterol, kalori, garam serta berkaitan dengan kelambanan fisik dan penambahan berat tubuh yang tidak terkendali. Rokok serta mengkonsumsi alcohol juga dapat secara langsung memicu seseorang menjadi pengidap penyakit jantung koroner.
3. Beberapa resiko kecil
askep jantung koroner menyebut bahwa ada kecurigaan beberapa factor menjadi penyebab penyakit jantung koroner, namun secara ilmiah belum dapat dibuktikan atau factor penghubungnya masih abu – abu, semisal kontrasepsi oral, umur, jenis kelamin serta kerentanan hospes.

Penderita jantung koroner mungkin merupakan salah satu penderita yang harus banyak melakukan hal-hal tertentu dan menjaga pola makan mereka dengan ketat agar penyakit yang mereka derita tidak kambuh dan mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan. Umumnya para penderita penyakit ini selalu disarankan untuk menjaga agar pembuluh darah pada organ jantung tidak tertutup total. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah tersumbatnya pembuluh darah. Selain itu, mereka juga disarankan untuk mengikuti gaya hidup sehat dengan mengontrol kadar kolesterol, trigliserida, asam urat, tekanan darah, menghindari kegemukan, dan mengontrol kadar gula darah. Lantas, apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan bagi mereka yang menderita jantung koroner?

Mengetahui Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner
Ada beberapa faktor resiko yang perlu diketahui oleh mereka yang bermasalah dengan jantung koroner, yaitu :
* Yang pertama adalah kadar kolesterol yang tinggi. Adanya endapan lemak pada dinding arteri koroner dapat menjadi penyebab penyakit ini. Jadi, untuk mengurangi resiko ini, Anda disarankan untuk mengkonsumsi makanan rendah kolesterol.
* Faktor kedua adalah tekanan darah tinggi. Tingginya tekanan darah dapat menambah kerja jantung dan ini dapat mengakibatkan penebalan dan jantung menjadi kaku.
* Faktor ketiga adalah trombosit. Sebenarnya, trombosit adalah gumpalan darah pada pembuluh vena dan arteri. Jadi, bila trombosit terjadi pada pembuluh arteri koroner maka dapat menyebabkan penyakit jantung koroner karena dinding pembuluh darah menjadi tebal. Jadi, hindarilah kebiasaan merokok untuk mengurangi resiko trombosit.
* Faktor keempat adalah kegemukan. Kegemukan atau obesitas dapat menjadi pemicu tekanan darah tinggi dan penyakit diabetes. Selain itu, kegemukan juga dapat memicu naiknya kadar LDL dan menurunkan kadar HDL.
* Faktor kelima adalah diabetes, penuaan, dan faktor keturunan. Semua faktor ini dapat memicu penderita jantung koroner semakin parah. Oleh karena itu, penderita harus mengontrol kadar gula darah secara teratur agar terhindar dari resiko penyakit jantung koroner.

Mengurangi Resiko Jantung Koroner
Sebenarnya, tidak ada pantangan yang mutlak dilakukan oleh mereka yang terkena penyakit jantung koroner. Hanya saja, mereka perlu mengontrol pola makan yang sehat untuk mendapatkan nutrisi penting yang bermanfaat untuk mendukung kerja jantung seta mengurangi resiko timbulnya keluhan yang mungkin muncul akibat pola hidup dan pola makan yang tidak sehat. Walaupun begitu, perlu dilakukan pembatasan saat mengkonsumsi jenis makanan tertentu, misalnya mengkonsumsi makanan rendah lemak, serta menghindari makanan yang dapat menyebabkan kadar kolesterol, trigliserida dan kadar gula menjadi naik. Selain itu, kurangilah mengkonsumsi makanan yang asin, tidak merokok, menghindari stres yang berkepanjangan, dan melakukan olahraga secara teratur agar peredaran darah menjadi lancar. Dengan lancarnya peredaran darah, maka kerja jantung pun akan semakin ringan dan ini sangat baik untuk penderita jantung koroner.

SUMBER : http://artikeltentangkesehatan.com/askep-penyakit-jantung-koroner-pengertian-dan-penyebab-jantung-koroner.html

Jumat, 05 April 2013

Gangguan Metabolisme Karbohidrat

A.    Definisi  Karbohidrat
Karbohidrat atau sakarida berasal dari bahasa Yunani,  saccharum yang berarti gula merupakan senyawa organik  yang memiliki kuota paling besar di bumi ini. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi di dalam tubuh manusia yaitu untuk pembakaran (misalnya glukosa) dan juga untuk cadangan makanan (misalnya glikogen).
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana yang disebut monosakarida misalnya, glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida).
1.   Fungsi karbohidrat secara biologis
a.   berperan dalam biosfer
Karbohidrat yang dihasilkan melalui proses fotosintesis pada tumbuhan autotrof sangat berperan penting dalam kehidupan di dunia ini. Karbohidrat yang dihasilkan oleh tumbuhan autotrof  ini  akan  dikonsumsi oleh makhluk heterotrof untuk kemudian disintesis bersama dengan materi organik lainnya yang kemudian akan menghasilkan berbagai manfaat lainnya.
b.   menghasilkan bahan bakar dan nutrisi
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Tubuh akan menyerap glukosa (salah satu bentuk sederhana dari karbohidrat) yang merupakan nutrien utama sel dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi seluler untuk menjalankan sel-sel tubuh. Untuk nutrisi manusia 1 gram  karbohidrat = energi 4 kal.  Kandungan karbohidrat dalam makanan orang Indonesia cukup tinggi, mencapai 70-80% pada padi  atau serealia, gula, dan umbi-umbian.
Namun demikian, daya cerna tubuh manusia terhadap karbohidrat bermacam-macam bergantung pada sumbernya, yaitu bervariasi antara 90%–98%. Serat menurunkan daya cerna karbohidrat menjadi 85%.  Manusia tidak dapat mencerna selulosa sehingga serat selulosa yang dikonsumsi manusia hanya lewat melalui saluran pencernaan dan keluar bersama feses. Serat-serat selulosa mengikis dinding saluran pencernaan dan merangsangnya mengeluarkan lendir yang membantu makanan melewati saluran pencernaan dengan lancar sehingga selulosa disebut sebagai bagian penting dalam menu makanan yang sehat. Contoh makanan yang sangat kaya akan serat selulosa ialah buah-buahan segar, sayur-sayuran, dan biji-bijian.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
c.    sebagai cadangan energi bagi mahkluk hidup
Beberapa jenis polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan atau cadangan, yang nantinya akan dihidrolisis untuk menyediakan gula bagi sel ketika diperlukan. Pati merupakan suatu polisakarida simpanan pada tumbuhan. Tumbuhan menumpuk pati sebagai granul atau butiran di dalam organel plastid, termasuk kloroplas. Dengan mensintesis pati, tumbuhan dapat menimbun kelebihan glukosa merupakan bahan bakar sel yang utama, sehingga pati merupakan energi cadangan.
Sementara itu, hewan menyimpan polisakarida yang disebut glikogen. Manusia dan vertebrata lainnya menyimpan glikogen terutama dalam sel hati dan otot. Penguraian glikogen pada sel-sel ini akan melepaskan glukosa ketika kebutuhan gula meningkat. Namun demikian, glikogen tidak dapat diandalkan sebagai sumber energi hewan untuk jangka waktu lama. Glikogen simpanan akan terkuras habis hanya dalam waktu sehari kecuali kalau dipulihkan kembali dengan mengonsumsi makanan.
d.   sebagai  materi pembangun
Organisme membangun materi-materi kuat dari polisakarida struktural. Misalnya, selulosa ialah komponen utama dinding sel tumbuhan. Selulosa bersifat seperti serabut, liat, tidak larut di dalam air, dan ditemukan terutama pada tangkai, batang, dahan, dan semua bagian berkayu dari jaringan tumbuhan. Kayu terutama terbuat dari selulosa dan polisakarida lain, misalnya hemiselulosa dan pektin. Sementara itu, kapas terbuat hampir seluruhnya dari selulosa.
Polisakarida struktural penting lainnya ialah kitin, karbohidrat yang menyusun kerangka luar (eksoskeleton) arthropoda (seranggalaba-labacrustacea, dan hewan-hewan lain sejenis). Kitin murni mirip seperti kulit, tetapi akan mengeras ketika dilapisi kalsium karbonat. Kitin juga ditemukan pada dinding sel berbagai jenis fungi.
Sementara itu, dinding sel bakteri terbuat dari struktur gabungan karbohidrat polisakarida dengan peptida, disebut peptidoglikan. Dinding sel ini membentuk suatu kulit kaku dan berpori membungkus sel yang memberi perlindungan fisik bagi membran sel yang lunak dan sitoplasma di dalam sel.
Karbohidrat struktural lainnya yang juga merupakan molekul gabungan karbohidrat dengan molekul lain ialah proteoglikanglikoprotein, dan glikolipid. Proteoglikan maupun glikoprotein terdiri atas karbohidrat dan protein, namun proteoglikan terdiri terutama atas karbohidrat, sedangkan glikoprotein terdiri terutama atas protein. Proteoglikan ditemukan misalnya pada perekat antarsel pada jaringan,tulang rawan, dan cairan sinovial yang melicinkan sendi otot. Sementara itu, glikoprotein dan glikolipid (gabungan karbohidrat dan lipid) banyak ditemukan pada permukaan sel hewan. Karbohidrat pada glikoprotein umumnya berupa oligosakarida dan dapat berfungsi sebagai penanda sel. Misalnya, empat golongan darah manusia pada sistem ABO (A, B, AB, dan O) mencerminkan keragaman oligosakarida pada permukaan sel darah merah.
2.   Klasifikasi  karbohidrat
a.   monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat paling sederhana karena molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis menjadi karbohidrat lain. Monosakarida dibedakan menjadi aldosa dan ketosa. Contoh dari aldosa yaitu glukosa dan galaktosa. Contoh ketosa yaitu fruktosa.
b.   disakarida dan oligosakarida
Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida yang berikatan melalui gugus -OH dengan melepaskan molekul air. Contoh dari disakarida adalah sukrosalaktosa, dan maltosa. Oligosakarida adalah polimer derajat polimerisasi 2 sampai 10 dan biasanya bersifat larut dalam air. Oligosakarida yang terdiri dari 2 molekul disebut disakarida, dan bila terdiri dari 3 molekul disebut triosa. Bila sukrosa (sakarosa atau gula tebu) terdiri dari molekul glukosa dan fruktosa, laktosa terdiri dari molekul glukosa dan galaktosa.
c.    polisakarida
Polisakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari banyak sakarida sebagai monomernya. Rumus umum polisakarida yaitu C6(H10O5)n. Contoh polisakarida adalah selulosaglikogen, dan amilum.
B.     Diabetes Melitus
Diabates melitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa dalam darah tinggi (melebihi normal) karena insulin tidak dapat dihasilkan maupun tidak dapat berfungsi secara sempurna. Menurut WHO, penyakit diabetes mellitus diklasifikasikan menjadi 3 tipe, yaitu:,
1. Diabetes Melitus Tipe I (IDDM – Insulin Dependent Diabetes Melitus)
DM  Tipe I ini merupakan suatu keadaan dimana kadar glukosa dalam darah tinggi akibat hilangnya sel β pada pulau langerhans pada pancreas yang memproduksi insulin. Jadi, karena tubuh tidak dapat memproduksi insulin maka orang yang terkena DM tipe ini sangat tergantung dengan pemberian insulin.
IDDM ini dapat menyerang anak-anak  maupun dewasa. Penyakit disebabkan terjadinya reaksi autoimun yang menyerang sel β tersebut. Sampai saat ini, IDDM ini tidak dapat disembuhkan hanya dapat distabilkan saja dengan pemberian insulin. Tingkat glukosa rata-rata untuk pasien diabetes tipe 1 harus sedekat mungkin ke angka normal (80-120 mg/dl, 4-6 mmol/l)
2. Diabetes Melitus Tipe II (NIDDM – NonInsulin Dependent Diabetes Melitus)
DM Tipe II ini bukan karena tidak diproduksinya insulin oleh pankreas tetapi karena insulin yang diproduksi oleh pankreas tidak bisa berfungsi secara maksimal. Oleh karena  itu pada DM tipe ini pasien tidak tergantung terhadap insulin untuk menstabilkan kondisinya, melainkan dengan  cara pengobatan kombinasi.
Pengobatan NIDDM ini pertama dilakukan dengan cara perubahan aktivitas fisik (olahraga), diet (umumnya pengurangan asupan karbohidrat), dan lewat pengurangan berat badan. Hal ini dapat memugar kembali kepekaan hormon insulin. Selanjutnya juga dapat dilakukan pemberian kombinasi obat yang berfungsi meningkatkan produksi insulin (misalnya sulfonylureas) dan obat yang berfungsi  menekan  sekresi glukosa dari hati (misalnya metformin).
3. Diabetes Melitus Tipe III (GDM – Gestational Diabetes Melitus)
DM tipe III merupakan DM yang bersifat temporer atau sementara karena hanya terjadi saat kehamilan dan akan  hilang setelah  melahirkan. Walau bersifat sementara, namun GDM sangat beresiko tinggi terhadap kesehatan ibu dan janin serta hanya 20-50% saja yang melahirkan bayi normal dari wanita yang bertahan dalam GDM.
Jika tidak ditangani dengan baik  maka GDM ini akan membahayakan kesehatan ibu dan bayi. Bayi yang dilahirkan dari wanita dengan GDM biasanya akan lahir dengan berat yang melebihi normal, penyakit jantung congenital, kelainan system syaraf pusat, dan kelainan otot rangka, serta dapat  menyebabkan kematian jika terjadi kerusakan vaskuler akibat peningkatan insulin yang dapat menyebabkan perfusi plasenta.
Obat perangsang insulin sangat tidak disarankan untuk pasien GDM. Namun, satu-satunya cara yang aman untuk penstabilan pada penderita GDM adalah dengan perubahan gaya hidup pasien itu sendiri.
Faktor yang dapat menyebabkan seseorang terkena diabetes adalah faktor keturunan, kegemukan atau obesitas biasanya terjadi pada usia 40 tahun, tekanan darah tinggi, angka triglycerid (salah satu jenis molekul lemak) yang tinggi, level kolesterol yang tinggi, gaya hidup modern yang cenderung mengkonsumsi makanan instan, merokok dan stress, terlalu banyak konsumsi karbohidrat, kerusakan pada sel pankreas.
Gangguan metabolisme karbohidrat ini menyebabkan tubuh kekurangan energi, itu sebabnya penderita diabetes melitus umumnya terlihat lemah, lemas dan tidak bugar. Adapun gejala umum yang dirasakan oleh penderita diabetes adalah :
1.   Banyak kencing terutama pada malam hari
2.   Gampang haus dan banyak minum
3.   Mudah lapar dan banyak makan
4.   Mudah lelah dan sering mengantuk
5.   Penglihatan kabur
6.   Sering pusing dan mual
7.   Koordinasi gerak anggota tubuh terganggu
8.   Berat badan menurun terus
9.   Sering kesemutan dan gatal - gatal pada tangan dan kaki 
Gejala tersebut merupakan efek dari pada kadar gula darah yang tinggi, yang akan mempengaruhi ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah yang berlebihan untuk mengencerkan glukosa sehingga penderita sering buang air kecil dalam jumlah yang banyak. Dari akibat ini penderita merasa haus yang berlebihan sehingga banyak minum. Sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih, penderita mengalami penurunan berat badan. Untuk mengkonsumsikan hal ini, penderita sering kali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan.
Hal yang dapat dilakukan untuk mengobati diabetes adalah mengendalikan berat badan, olah raga dan diet. Tujuan dari pengobatan diabetes tersebut adalah untuk mempertahankan kadar gula darah dalam kisaran yang normal.
C.    Hipoglikemia
Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa) secara abnormal rendah. Hipoglikemia ini  dapat disebabkan karena :
1.   Pelepasan insulin yang berlebihan oleh pankreas
2.   Dosis insulin atau obat lainnya yang terlalu tinggi, yang diberikan kepada penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya
3.   Kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal
4.   Kelainan pada penyimpanan karbohidrat atau pembentukan glukosa di hati
Hipoglikemia sendiri dibagi menjadi dua kategori dimana yang pertama adalah hipoglikemia yang tidak berhubungan dengan obat dan juga hipoglikemia yang tidak berhubungan dengan obat. Hipoglikemia yang tidak berhubungan dengan obat yaitu hipoglikemia puasa dan hipoglikemia reaktif. Hipoglikemia yang berhubungan dengan obat biasanya  karena pemberian obat perangsang insulin yang terlalu banyak. Jadi, produksi insulin akan meningkat dan menekan jumlah glukosa dalam darah.
1.   Hipoglikemia puasa
Puasa yang lama bisa menyebabkan hipoglikemia hanya jika terdapat penyakit lain (terutama penyakit kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal) atau mengkonsumsi sejumlah besar alkohol. Cadangan karbohidrat di hati bisa menurun secara perlahan sehingga tubuh tidak dapat mempertahankan kadar gula darah yang adekuat. Pada orang-orang yang memiliki kelainan hati, beberapa jam berpuasa bisa menyebabkan hipoglikemia. Bayi dan anak-anak yang memiliki kelainan sistem enzim hati yang memetabolisir gula bisa mengalami hipoglikemia diantara jam-jam makannya.
2.   Hipoglikemia reaktif
Seseorang yang telah menjalani pembedahan lambung bisa mengalami hipoglikemia diantara jam-jam makannya (hipoglikemia alimenter, salah satu jenis hipoglikemia reaktif). Hipoglikemia terjadi karena gula sangat cepat diserap sehingga merangsang pembentukan insulin yang berlebihan. Kadar insulin yang tinggi menyebabkan penurunan kadar gula darah yang cepat.
Hipoglikemia alimentari kadang terjadi pada seseorang yang tidak menjalani pembedahan. Keadaan ini disebut hipoglikemia alimentari idiopatik.
Jenis hipoglikemia reaktif lainnya terjadi pada bayi dan anak-anak karena memakan makanan yang mengandung gula fruktosa dan galaktosa atau asam amino leusin. Fruktosa dan galaktosa menghalangi pelepasan glukosa dari hati sedangkan leusin akan merangsang pembentukan insulin yang berlebihan oleh pankreas. Akibatnya terjadi kadar gula darah yang rendah beberapa saat setelah memakan makanan yang mengandung zat-zat tersebut.
3.   Hipoglikemia pengaruh obat
Hipoglikemia paling sering disebabkan oleh insulin atau obat lain (sulfonilurea) yang diberikan kepada penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya. Jika dosisnya lebih tinggi dari makanan yang dimakan maka obat ini bisa terlalu banyak menurunkan kadar gula darah.
Penderita diabetes berat menahun sangat peka terhadap hipoglikemia berat. Hal ini terjadi karena sel-sel pulau pankreasnya tidak membentuk glukagon secara normal dan kelanjar adrenalnya tidak menghasilkan epinefrin secara normal. Padahal kedua hal tersebut merupakan mekanisme utama tubuh untuk mengatasi kadar gula darah yang rendah.
Pentamidin yang digunakan untuk mengobati pneumonia akibat AIDS juga bisa menyebabkan hipoglikemia. Hipoglikemia kadang terjadi pada penderita kelainan psikis yang secara diam-diam menggunakan insulin atau obat hipoglikemik untuk dirinya.
4.   Hipoglikemia lainnya
Pembentukan insulin yang berlebihan juga bisa menyebakan hipoglikemia. Hal ini bisa terjadi pada tumor sel penghasil insulin di pankreas (insulinoma). Kadang tumor diluar pankreas yang menghasilkan hormon yang menyerupai insulin bisa menyebabkan hipoglikemia.
Penyebab lainnya adalah penyakti autoimun, dimana tubuh membentuk antibodi yang menyerang insulin. Kadar insulin dalam darah naik-turun secara abnormal karena pankreas menghasilkan sejumlah insulin untuk melawan antibodi tersebut. Hal ini bisa terjadi pada penderita atau bukan penderita diabetes.
Hipoglikemia juga bisa terjadi akibat gagal ginjal atau gagal jantung, kanker, kekurangan gizi, kelainan fungsi hipofisa atau adrenal, syok dan infeksi yang berat. Penyakit hati yang berat (misalnya hepatitis virus, sirosis atau kanker) juga bisa menyebabkan hipoglikemia.
Pengobatan yang bisa dilakukan pada penderita hipoglikemia ini adalah dengan pemberian makanan yang mengandung karbohidrat, pemberian permen atau tablet glukosa, minum jus buah manis  atau  minum susu. Seseorang yang sering mengalami hipoglikemia (terutama penderita diabetes), hendaknya selalu membawa tablet glukosa karena efeknya cepat timbul dan memberikan sejumlah gula yang konsisten. Baik penderita diabetes maupun bukan, sebaiknya sesudah makan gula diikuti dengan makanan yang mengandung karbohidrat yang bertahan lama (misalnya roti atau biskuit). Jika hipoglikemianya berat dan berlangsung lama serta tidak mungkin untuk memasukkan gula melalui mulut penderita, maka diberikan glukosa intravena untuk mencegah kerusakan otak yang serius. Seseorang yang memiliki resiko mengalami episode hipoglikemia berat sebaiknya selalu membawa glukagon. Glukagon adalah hormon yang dihasilkan oleh sel pulau pankreas, yang merangsang pembentukan sejumlah besar glukosa dari cadangan karbohidrat di dalam hati.
D.    Penyakit Penimbunan Glikogen (Glycogen Storage Disease)
Penyakit Penimbunan Glikogen (Glycogen Storage Disease) adalah sekumpulan penyakit keturunan yang disebabkan oleh tidak adanya 1 atau beberapa enzim yang diperlukan untuk mengubah gula menjadi glikogen atau mengubah glikogen menjadi glukosa (untuk digunakan sebagai energi). Unsur ini terutama terdapat didalam hati (sampai 6%), otot jarang melampaui jumlah 1%. Glikogen otot berfungsi sebagai sumber heksosa yang tersedia dengan mudah untuk proses glikolisis di dalam otot itu sendiri. Sedangkan glikogen hati sangat berhubungan dengan simpanan dan pengiriman heksosa keluar untuk mempertahankan kadar glukosa darah, khususnya pada saat di antara waktu makan.
Glikogen dalam hati akan habis jika seseorang melakukan puasa 12 hingga 18 jam, sedangkan glikogen dalam otot akan terkuras habis hanya saat seseorang melakukan aktivitas atau olahraga yang berat. Pada kelianan ini, sejenis atau sejumlah glikogen yang abnormal diendapkan di dalam jaringan tubuh, terutama di hati. (Murry, 2006)
Penyakit simpanan glikogen (glycogen storage disease) merupakan kelompok kelainan bawaan yang ditandai oleh gangguan mobilisasi glikogen dan penumpukan bentuk-bentuk glikogen abnormal, sehingga mengakibatkan kelemahan otot dan bahkan kematian penderitanya (Sharon, 1980).
Kelainan penimbunan glikogen "glycogen storage disease" adalah suatu penyakit yang diturunkan. Ada beberapa tipe: 
1.   Tipe I Glikogenosis (von Gierke's disease
Dalam sel-sel hepar dan "renal convulated tubules" penuh dengan glikogen. Secara metabolik glikogen ini tidak bisa dipakai. Terbukti dengan terjadinya hipoglisemia pada penderita ini. Ketosis dan heperlipemia terjadi pada penderita ini, yang merupakan suatu tanda adanya kekurangan karbohidrat. Dalam hepar, ginjal dan usus halus aktivitas glu-kosa-6 fosfatase sedikit sekali atau tidak ada pada penderita ini. 
2.   Tipe II (Pompe's disease
Merupakan kelainan yang menyebabkan kematian. Terjadi kekurangan enzim lisosom dan enzim asam maltose yang berfungsi memecah glikogen. Sebagai akibatnya adalah terjadi penimbunan glikogen dalam lisosom. 
3.   Tipe III (limit dextrinosis: Forbes' or Cori's disease)
Enzim "debranching" tidak ada pada penderita ini. Limit dekstrin tertimbun dalam sel-sel jaringan. 
4.   Tipe IV (amylopectinosis,Anderson's disease)
Pada tipe ini enzim "branching" tidak ada, hingga terdapat akumulasi polisakarida den-gan sedikit titik-titik cabang. Kematian biasanya terjadi pada tahun pertama karena kega-galan jantung atau kegagalan hepar.
5.   Tipe V glikogenosis (myophosphorylase deficiency glycogenosis: McArdle's syn-drome
Fosforilase otot tidak ada. Penderita dengan tipe ini tidak tahan olahraga. Meskipun kadar glikogen dalam otot tinggi (2,5-4,1%) namun sedikit sekali atau tidak terukur adanya asam laktat dalam darahnya.
6.   Tipe VI glikogenosis (Hers' s disease)
Dalam hepar kekurangan enzim fosforilase. Terjadi penimbunan glikogen dalam hepar. Ada tendensi mengalami hipoglikemi. 
7.   Tipe VII glikogenosis (Tarui's disease
Fosfofrukto kinase dalam otot dan eritrosit menurun. Bisa mengalami anemi hemolitik. 
8.   Tipe VIII glikokenosis
Dalam hepar kekurangan enzim fosforilase kinase. Gejala mirip tipe VI (Howell, 1978).
Gejalanya timbul sebagai akibat dari penimbunan glikogen atau hasil pemecahan glikogen atau akibat dari ketidakmampuan untuk menghasilkan glukosa yang diperlukan oleh tubuh. Usia ketika timbulnya gejala dan beratnya gejala bervariasi, tergantung kepada enzim apa yang tidak ditemukan. Enzim yang hilang dapat diketahui dengan melakukan diaknosa pada contoh jaringan seperti hati atau otot.
Pengobatan tergantung kepada jenis penyakitnya, untuk membantu mencegah turunnya kadar gula darah, dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan kaya karbohidrat dalam porsi kecil sebanyak beberapa kali dalam sehari. Pada beberapa anak yang masih kecil, masalah ini bisa diatasi dengan memberikan tepung jagung yang tidak dimasak setiap 4-6 jam.

Kadang pada malam hari diberikan larutan karbohidrat melalui selang yang dimasukkan ke lambung. Penyakit ini cenderung menyebabkan penimbunan asam urat, yang dapat menyebabkan batu ginjal. Untuk mencegah hal tersebut seringkali perlu diberikan obat-obatan. Pada beberapa jenis glikogenesis, untuk mengurangi kram otot, aktivitas seseorang harus dibatasi.
 

Kamis, 04 April 2013

SEL ABNORMAL

 Limfosit Plasma Biru


 Alder Reilly


Batang Auer


 Chediak Higashi Cell


Niemanm Pick Cell



Morfologi Granulosit Abnormal
Apabila dijumpai lebih dari 8 sampai 10% netrofil dalam darah berupa batang atau prekursor netrofil bentuk batang di darah tepi merupakan hal yang abnormal. Kelainan morfologi tertentu dapat ditemukan pada granulosit matang baik didapat maupun herediter.
Kelainan Didapat, meliputi :
A. Granulasi Toksik, adanya granula sitoplasma terwarnai lebih mencolok dan lebih kasar pada sitoplasma netrofil pasien yang sakit atau terinfeksi berat. Granula ini berisi enzim yang diaktifkan secara abnormal dan bukan badan inklusi atau zat yang difagosit. Sitoplasmanya sering bervakuola atau mengambil warna lebih basa daripada normal.
B. Badan Dohle, kadang netrofil mengandung massa biru pucat besar dan bulat di perifer sitoplasma. Massa ini dapat dijumpai pada infeksi berat, luka bakar, keganasan, lisis sel ekstensif, juga kehamilan normal. Massa tersebut merupakan kumpulan retikulum endoplasma kasar yang mencerminkan perubahan metabolik yang sama terjadi pada degranulasi netrofil cepat dan granulasi toksik.
C.Granula Azurofilik, adanya granula azurofilik yang menetap pada sitoplasma limfosit, monosit, dan granulosit matang, dimana seharusnya berkurang seiring terbentuknya granula spesifk pada waktu pertumbuhannya, serta tidak memiliki makna patologis.
D. Hipersegmentasi dan Makropolisit, gangguan metabolisme asam folat atau vitamin B12 menyebabkan sel berproliferasi secara cepat dan memperlihatkan perkembangan abnormal, sel granulisitik cenderung menjadi berlebihan besar terutama metamielosit di sumsum tulang dan netrofil di darah perifer. Netrofil memiliki nukleus dengan tujuh atau delapan lobus, bukan tiga atau lima lobus seperti biasanya, juga sitoplasmanya banyak, namun berfungsi normal.
Kelainan Herediter
A. Anomali Alder Reilly, Netrofil mengandung granula raksasa bewarna gelap terisi polisakarida akibat kelainan metabolisme mukopolisakarida sistemik yang menimbulkan gargolism pada sindrom Hunter, sindrom Hurler, dan mukopolisakaridosis lainnya.
B. Anomali May Hegglin, netrofil mengandung badan biru atau merah muda mirip badan Dohle sebagai penyebab distorsi sitoplasma sel  myeloid dan monositik. Keadaan ini sering disertai trombositopeni dan kelainan morfologi trombosit.
C. Fenomena Pelger Huet, ada dua bentuk anomali morfologi yakni varian didapat dan herediter. Varian herediter, netrofil memiliki inti sel berlobus dua atau satu dengan kromatin kasar namun berfungsi normal. Sedang varian didapat, morfologi serupa dan dijumpai  pada penyakit mieloproliferatif. Netrofil matang ini sering disangka bentuk imatur atau batang.
D. Anomali Chediak Higashi, merupakan gangguan resesif autosomal yang jarang pada fungsi dan struktur lisosom hingga terjadi penimbunan lisososm raksasa berisi hidrolase dan enzim lain. Selain pada netrofil, dapat dijumpai pada sel epitel, sel saraf, dan melanosit.